PELETAKKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN MASJID DI KAMPUS DUA PONDOK PESANTREN AL-MU’MIN MUHAMMADIYAH TEMBARAK TEMANGGUNG

Memasuki tahun baru hijriyah 1440, bertepatan dengan hari Selasa (11/9/2018) Pondok Pesantren Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung mengawali pembangunan sarana fisik baru berupa pembangunan Masjid Al-Mu’min Muhammadiyah di kampus dua yang terletak di Kecamatan Selopampang Kabupaten Temanggung, beserta pembangunan asrama santriwan dan perumahan ustadz yang berada dalam satu lokasi dengan masjid.

              Lokasi tanah yang akan didirikan bangunan yang luas tanahnya  2.458 m2 bearasal dari pembebasan tanah dari tiga orang pemilik. Keadaan tanah yang tidak rata antar tanah satu dengan lainnya, diratakan terlebih dahulu dengan menggunakan alat berat.  Proses perataan tanah yang memakan waktu selama beberapa hari, menjadikan  tanahnya terbentuk menjadi dua bagian dan kelihatan luas.

Luas bangunan masjid  dengan ukuran 18 X 18 m2  dengan dua lantai, diharapkan mampu menampung semua santriwan untuk menjalanakan sholat jama’ah disetiap harinya dan berbagai jenis kegiatan lainnya ,” kata Ketua Panitia Pembangunan Sjarif Zainuri, S.Pd. Jumlah santri baru di tahun  pelajaran 2018/2019 yang mengalami kekurangan tempat mulai dari ruang kelas maupun asrama, dengan dibangunnya masjid dan asrama, setidaknya mampu menjadi solusi.

Masjid Merupakan Sarana Utama.

              Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Al-Mu’min Muhammadiyah di Kampus Dua Pondok Pesantern Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung yang disaksikan  pengurus PDM Kabupaten Temanggung, pengurus PCM  sekabupaten Temanggung, Direktur Pondok, Panitia Pembangunan beserta  para tamu undangan dan ustadz.

              Rentetan kegiatan Tafsir selaku Pimpinan PWM Jawa Tengah, di pagi harinya beliau  memulai kegiatannya sebagai pemateri kuliah shubuh  sejak pukul 05.30 yang bertempat di Masjid Pondok Pesantren Al-Mu’min yang dihadiri oleh para jama’ah di  Cabang Tembarak dan Selopampang  yang kegiatan kuliah shubuhnya menyatu  di  pondok yang telah berlangsung sejak lama. 

Kegiatan Seminar

              Mulai pukul 08.00 sampai pukul 12.00 di hari yang sama Selasa, (11/9/2018), Tafsir menjadi pemateri pada acara Seminar dengan tema “ Muhammadiyah dan Indonesia Berkemajuan “  yang diadakan oleh Pondok Pesantren Al-Mu’min Muhammadiyah yang diikuti oleh selurh pengurus PCM sekabupaten Temanggung dan puluhan undangan dan Asatidz. Aula kampus satu yang menjadi tempat berlansgungnya acara seminar, terisi penuh oleh para peserta yang  penuh antusias mengikuti acara seminar.

              Dengan tema seminar yang diangkat tersebut, Tafsir menekankan pentingnya membekali pendidikan agama bagi para generasi muda yang harus didasari dengan pendidikan agama yang kuat.  Pondok Pesantren yang merupakan salah satu tempat untuk mendidik  para calon generasi muda brilian masa depan, sangat tempat dijadikan tempat untuk membentuk para kader pribadi unggul di bidang ilmu pengetahuan.

Pondok Pesantren Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung yang dalam membina para santri mengalami keterbatasan jumlah ruang kelas, asrama dan beberapa sarana fisik lain karena jumlah santri yang mengalami kenaikan secara signifikan dalam menimba ilmu pengetahuan, memberi kesempatan seluas-luasnya kepada semua orang untuk menyisihkan sebagian rizqinya guna memenuhi kebutuhan sarana fisik yang sangat dibutuhkan oleh para santri dalam  menimba ilmu di pondok. Dengan harapan sebagai investasi abadi  jariyah di hari akhir. (11/sep/2018)

6 komentar untuk “PELETAKKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN MASJID DI KAMPUS DUA PONDOK PESANTREN AL-MU’MIN MUHAMMADIYAH TEMBARAK TEMANGGUNG”

  1. Semoga menjadi ma’had yg berkualitas dan dpt mencetak kader2 mubaligh/ah yang rela berjuang menegakkan agama islam..
    Aamiin

  2. Semoga dgn segala upaya dari para pengurus & asatidz ma’had al Mu’min beserta semua orang yg telah mencurahkan untuk pengembangan makhad, menjadi semangat yg tiada henti dalam menda’wahkan Islam melalui pendidikan pesantren secara lebih luas.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *