Prinsip-prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Bagian 1)

PRINSIP-PRINSIP AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH
(Bagian 1)

From www.almukminmuhammadiyah.com

Pendahuluan

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِفَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَىالْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِوَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِم
 (Q.S Al-Maidah : 54)

 لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ عَلَى الْحَقِّظَاهِرِيْنَ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَأَمْرُ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ

 Dikeluarkan oleh  Imam Al-Bukhari 4/ 3641, 7460, dan Imam Muslim 5/ juz : 13, hal: 65-67, pada syarahImam Nawawi.

 Al-firqatun Najiyah adalah Ahlus sunnah wal jama’ah

 وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا 
 (Q.S Ali ‘Imran : 103)

 فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِيْ وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِيْ

 Dikeluarkan oleh Abu Dawud: 5/4607 dan Tirmidzi: 5/2676 dan dia berkata  hadits ini hasan shahih, juga oleh Imam Ahmad: 4/ 126-127, dan Ibnu Majah : 1/ 43.

 افْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى اثْنَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَسَتَفْتَرِقُ هَذِهِ الأُمَّةُ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً كُلّهَا فِيْ النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَة. قُلْنَا: مَنْ هِيَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: مَنْ كَانَ عَلَى مِثْلِ مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِيْ

 “Telah berpecah kaum Yahudi menjadi tujuh puluh satu galongan, dan telah berpecah kaum Nashrani menjadi tujuh puluh dua golongan, sedang umatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu. Maka kamipun bertanya siapakah yang satu itu, wahai Rasulullah? beliau menjawab: yaitu barangsiapa yang berada pada yang aku dan para shahabatku jalani ini”

 Diriwayatkan oleh Tirmidzi: 5/ 2641, dan Al Hakim dalam mustadraknya: 1/ 128-129, dan Al Ajuri dalam Asy Syari’ah : 16, dan Imam Al Lalikaai dalam syarah ushul I’tiqaad Ahlis sunnah Wal jamaah: 1/ 145-147.

Nama-nama Al Firqatun Najiyah dan  Maknanya

 Di antara nama-namanya adalah: Al-firqatun Najiyah(golongan yang selamat); Ath Thaaifatul Manshurah (golongan yang ditolong) dan Ahlus Sunnah Wal Jamaah, yang artinya adalah sebagai berikut:
1. Golongan yang selamat dari api neraka.
2. Kelompok yang tetap berpegang teguh kepada Al Qur’an dan As Sunnah dan apa-apa yang dipegang oleh Assabiqunal Awwalun.
3. Menganut paham Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
4. Ditolong Allah sampai hari kiamat, karena gigihnya mereka dalam menolong Agama Allah.

 PRINSIP-PRINSIP AHLUS SUNAH WAL JAMA’AH

 Prinsip pertama :
 Beriman kepada Allah (Rububiyah, Uluhiyah dan Asma’ sertasifat-nya), para malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul- rasul-Nya, Hari Akhirdan Taqdir baik dan buruknya.
Ini merupakan Ushulul Iman (dasar-dasar keimanan)

وكل ما سمعت من الآثار شيئا مما لم يبلغه عقلك….. فعليك بالتسليم والتصديق والتفويض والرضا ولا تفسر شيئا من هذه (بهواك)شرح السنة – البربهاري –( ج 1 / ص32 

Prisip kedua :
“Bahwasanya iman itu perkataan, perbuatan, dankeyakinan yang bisa bertambah dengan ketaatan dan bisa berkurang dengan kemaksiatan,maka iman itu bukan hanya perkataan dan perbuatan tanpa keyakinan sebab yangdemikian itu merupakan keimanan kaum munafiq, dan bukan pula iman itu hanyasekedar ma’rifah (pengetahuan) dan meyakini tanpa ikrar dan amal”.

والإيمان بأن الإيمان قول وعمل ونية يزيدوينقص يزيد ما شاء الله وينقص حتى لا يبقى منه شيء ) – …شرح السنة – البربهاري – (ج1 / 27)

Prinsip ketiga :
Bahwasanya mereka tidak mengkafirkan seseorang dari kaum muslimin kecuali apabila dia melakukan perbuatan yang membatalkan keislamannya.
Adapun perbuatan dosa besar selain kemusyrikan dan tidak ada dalil yang menghukumi pelakunya sebagai kafir, misalnya meninggalkan shalat karena malas, maka pelaku (dosa tersebut) tidak dihukumi kafir akan tetapi dihukumi fasiq dan imannya tidak sempurna.
Apabila ia mati sedang dia belum bertaubat maka dia berada dalam kehendak Allah. Jika Allah berkehendak Ia akan mengampuninya dan jika Allah berkehendak lain, Allah akan mengazdabnya, namun ia tidak kekal di neraka.

Prinsip keempat :
Wajib taat kepada pemimpin kaum muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat maksiat. Apabila mereka memerintahkan berbuat maksiat di kala itu kita dilarang untuk mentaatinya namun tetap wajib taat dalam kebenaran lainnya.

والسمع والطاعة للأئمة فيما يحب الله ويرضى…. لا يحل لأحد أن يبيت ليلة ولا يرى أن ليس عليه إمام برا كان أو فاجرا-) شرح السنة – البربهاري – (ج 1 / ص 28)

Demikian pula keharusan shalat dan berjihad bersama para pemimpin dan menasehati serta mendoakan mereka untuk kebaikan dan keistiqamahan.

وإذا رأيت الرجل يدعو على السلطان فاعلم أنه صاحب هوى وإذا سمعت الرجل يدعو للسلطان بالصلاح فاعلم أنه صاحب سنة إن شاء الله يقول فضيل بن عياض لو كان لي دعوة مستجابة ما جعلتها الا في السلطان ) – شرح السنة – البربهاري – (ج 1 / ص 51)(

Bersambung Ke- Bagian 2..

Disampaikan oleh : Ustadz Agus Efendi, M.Ag. 
Saat Kajian Al Islam Asatidz Ma’had Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung

Ust.Agus Efendi, M.Ag. merupakan salah satu alumni MA Al-Mu’min MuhammadiyahTembarak Temanggung tahun 1993

image by : www.galaderi.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *